Rabu, 25 Mei 2016

1. RUJAK CINGUR

Rujak adalah makanan yang terkenal di banyak tempat di Indonesia. Namun, berbeda dengan rujak-rujak lain yang berisi buah-buahan disiram dengan sambal gula merah, di Surabaya, rujak ada dua macam. Jenis yang biasa kita konsumsi yang berbahan mangga, bengkoang, mentimun dan nanas dengan bumbu gula merah, kacang dan asam dikenal sebagai rujak manis atau rujak buah. Sedangkan, di Surabaya sendiri ada rujak khas yang bernama rujak cingur yang sangat terkenal di Jawa Timur.
Cingur atau congor adalah kata dalam Bahasa Jawa yang berarti mulut. Yang dimaksud adalah moncong sapi yang direbus dan diiris tipis-tipis dan dijadikan bahan hidangan ini. Selain cingur, rujak ini juga menyertakan irisan buah seperti mentimun, mangga muda, nanas, dan bengkoang ditambahkan dengan sayur- mayur seperti kangkung, kacang panjang, kecambah dan tahu, tempe, serta menjes atau mendoan. Makanan ini disajikan dengan saus dari ulegan bumbu kacang, petis udang dan pisang kluthuk yang dihidangkan dengan lontong dan sangat cocok sebagai menu makan siang.

2. TAHU TEK


Makanan khas Surabaya berikutnya adalah tahu tek. Makanan ini berbahan tahu yang dipotong menjadi bebentuk kotak kecil-kecil dan digoreng.
Tahu ini disajikan dengan gorengan kentang, kecambah dan ketimun yang dipotong kecil dan panjang seperti acar. Hidangan ini lalu dilumuri dengan saus gelap yang terbuat dari ulegan kacang tanah dengan petis, bawang putih dan cabe. Untuk menambah nikmatnya, hidangan yang biasanya dikonsumsi malam hari ini ini juga ditaburi kerupuk udang dan bawang goreng. Disebut tahu tek karena penjualnya menggunakan gerobak dengan kentongan bambu yang berbunyi tek-tek.

3. PECEL SEMANGGI

Jenis makanan khas Jawa Timur ini sangat seru untuk disantap. Dibuat dari daun semanggi yang dikukus dan kemudian dinikmati dengan sambal membuat lidah tak tahan menahan selera.
Pecel ini berbahan dan bumbu mirip dengan pecel-pecel dari daerah lainnya, hanya saja sayurannya menggunakan bahan daun dari tumbuhan semanggi. Biasanya pecel semanggi disajikan dengan wadah daun pisang.

4. LONTONG BALAP

Makanan khas Surabaya ini terbuat dari bahan lontong, tahu dan letho. Lontong dan tahunya diiris tipis-tipis dan ditaburi remesan lentho.
Sajian ini lalu dilengkapi dengan sejumlah besar tauge yang direbus hingga setengah matang dan diberi kuah. Kecap, sambal dan bawang goreng ditambahkan agar membuat makanan ini semakin nikmat. Biasanya, orang Surabaya mengkonsumsi makanan ini bersama dengan sate kerang. Konon, nama lontong balap timbul karena dulunya para penjual saling berbalap menuju Wonokromo mengangkut wadah besar untuk mencari pembeli.

5. SATE KOL

Kol adalah hewan mirip dengan kerang namun hidupnya di sawah dan berukuran lebih besar. Sate kol merupakan salah satu makanan khas Surabaya dimana beberapa kol ditusuk dengan tusuk sate dan dipanggang lalu dilumeri bumbu kecap atau bumbu merah.
Makanan yang mengandung banyak protein ini biasanya dijual per tusuk dengan harga mulai Rp. 2.000 saja.
Nah, itulah beberapa kuliner dari Kota Surabaya yang patut Anda buru ketika berkunjung ke kota terbesar kedua di Pulau Jawa ini. Makanan Khas Surabaya siap disantap! Selamat berburu kuliner!
0

Bicara tentang wisata di Bali sepertinya memang tak ada habisnya. Selain wisata alamnya, tentunya Anda tak ingin ketinggalan mencicipi kuliner khas Bali yang memiliki daya tarik tersendiri karena kekayaan bumbu rempah-rempahnya yang kuat dan pedas. Berikut ini beberapa masakan khas Bali yang cukup populer, bahkan di daerah lain:

1. AYAM BETUTU

Anda tentunya tidak asing dengan nama masakan ini, bukan? Menu yang satu ini sebaiknya jangan Anda lewatkan ketika berwisata ke Bali. Ayam betutu adalah ayam panggang dengan bumbu rempah yang pedas.
Ciri khasnya, bumbu tersebut dimasukkan ke bagian dalam perut ayam kampung (yang sebelumnya telah dibersihkan isinya. Kemudian ayam yang telah dibumbui tadi dibungkus daun pisang dan dipanggang dengan bara api sekam selama 24 jam. Rasanya gurih, lembut, pedas, dan sangat lezat. Selain ayam, masakan betutu juga bisa menggunakan bebek.

2. SATE LILIT

Daging sate pada umumnya ditusukkan pada sebilah tusuk bambu, namun sate lilit berbeda. Sate lilit dibuat dengan cara dililit. Daging yang akan digunakan dicincang terlebih dahulu kemudian dicampur dengan bumbu khas Bali. Adonan ini kemudian dililitkan di batang daun serai atau tangkai bambu, baru kemudian dibakar. Aroma wangi serai akan menambah kelezatan sate lilit. Daging yang digunakan bisa berupa daging ayam atau ikan tenggiri.

3. LAWAR KUWIR

Lawar merupakan masakan yang terdiri dari sayur-sayuran dan daging cincang yang dicampur menjadi satu dengan bumbu khas Bali. Umumnya lawar diolah dengan menggunakan campuran daging babi. Namun, ada juga yang menggunakan bebek entog (kuwir) yang menjadi alternatif dan favorit di Bali.
Daging entog yang sudah dicincang dicampur dengan sayuran seperti kacang panjang yang sudah dipotong-potong, parutan kelapa, kemudian dilumuri dengan bumbu Bali.

4. NASI CAMPUR AYAM BETUTU

Menikmati nasi campur ayam Bali bisa dikatakan “menikmati berbagai kuliner khas Bali dalam satu piring.” Nasi campur ini berupa nasi putih dengan lauk sate lilit, suwiran ayam sisit bumbu Basa Genep Bali, sayur urap, dan lawar ayam, yang dicampur dengan sambal matah atau sambal embe khas Bali.
Beberapa warung nasi campur menyajikan lauk yang berbeda-beda, misalnya dengan ayam betutu, telur sambal tomat, daun umbi pedas, ikan pindang, dan lain-lain.
0

1. Kenta – Kalimantan tengah
Kenta adalah salah satu makanan sejenis kue yang berasal dari Kalimantan,  tepatnya suku dayak. Dibuat dari ketan padi yang disangrai dan ditumbuk pada lesung kayu hingga berbentuk pipih.
Rasa asli kue ini sebenarnya sedikit hambar, namun biasanya disajikan dengan tambahan parutan kelapa, air kelapa muda dan taburan gula pasir membuat rasanya menjadi lebih nikmat dan terasa gurihnya.
Kenta tergolong jenis kuliner yang sudah sulit ditemui, hal ini disebabkan oleh pembuatannya yang agak rumit.
2. Ayam Cincane – Samarinda, Kalimantan Timur
Ayam bakar cincane adalah salah satu kuliner andalan di Samarinda. Ayam cincane diolah dari daging ayam kampung yang disajikan bersama bumbu berwarna kemerahan. Dipilih ayam kampung karena dagingnya terasa lebih gurih dibandingkan ayam potong.
Dahulu, kuliner jenis ini biasanya hanya ditemukan ketika ada pesta pernikahan atau ketika menyambut tamu kehormatan. Namun sekarang, menu khas Samarinda ini sudah dapat ditemukan kapan saja di beberapa kedai dan rumah makan di Samarinda.
3. Pisang Gapit – Balikpapan dan Samarinda, Kalimantan Timur
Pisang gapit adalah salah satu makanan khas Kalimantan timur yang banyak djumpai di Balikpapan dan Samarinda. Disebut pisang gapit karena cara pembuatan pisang ini adalah dengan cara menggapit pisang setengah masak sambil dipanggang.
Setelah matang, pisang tersebut dicampurkan dengan saus tertentu. Kata gapit sendiri berasal dari bahasa banjar dan Kutai yang artinya Jepit.
4. Soto Banjar – Banjarmasin, Kalimantan Selatan
Soto adalah makanan khas Indonesia, hampir setiap wilayah di Indonesia memiliki jenis soto. Termasuk Banjarmasin yang terkenal dengan soto banjar.
Soto banjar terbuat dari daging ayam yang disuwir – suwir dan memiliki aroma yang khas. Aromanya berasal dari rempah – rempah alami seperti kayu manis, biji, pala, cengkeh dan beragam bumbu lainnya.
Soto banjar sangat nikmat bila disajikan bersama telur rebus dan ketupat.
5. Bubur Pedas – Sambas, Kalimantan Barat
Bubur pedas adalah salah satu makanan khas Kalimantan Barat. Walaupun dinamakan bubur pedas, namun ternyata rasanya tidaklah pedas sama sekali, justru makanan ini memiliki rasa gurih dan segar.
Bubur pedas dibuat dari beras yang disangrai bersama kelapa parut. Setelah itu dimasak dan ditambahkan tetelan daging beserta aneka sayuran. Bubur pedas biasanya disajikan bersama jeruk sambal, ikan teri, dan kecap manis.

Itulah beberapa ragam makanan khas pulau Kalimantan, masih ada beberapa makanan khas Kalimantan lainnnya seperti lontong orari, Sayur rotan, dan Kaprah. Rasanya yang menggugah selera dan memiliki nilai gizi yang baik membuat kita harus lebih mencintai masakan khas Indonesia.
0

1. NASI BALAP PUYUNG


Secara tampilan, menu Nasi Balap Puyung ini tidak terlalu istimewa. Hanya berisi suwiran daging ayam yang di olah bersama cabai, kacang kedelai, taburan udang kering, abon serta belut goreng. Kekuatan makanan ini terletak dari rasa pedas bumbunya yang sederhana.

2. BABALUNG

Makanan Khas Lombok ini dalam bahasa Sasak berarti "tenaga". Bebalung terbuat dari tulang iga sapi atau kerbau yang di campur dengan racikan bumbu yang terdiri cabe rawit, bawang putih, bawang merah, lengkuas, dan kunyit ditambah jahe agar rasa pedas cabenya memilik khas tersendiri.

3. SATE BULAYAK

Bulayak adalah sejenis lontong atau tupat yang di bungkus dengan daun aren atau daun enau dengan bentuk memanjang seperti spiral, sehingga untuk membukanya harus dengan gerakan memutar. Dalam bahasa Sasak "Bulayak" memang berarti "Lontong" Bagi beberapa orang, rasa Bulayak jauh lebih lembut dan gurih ketimbang lontong maupun ketupat. Makanan ini biasanya disajikan dengan Sate.

4. AYAM TALIWANG

Sebagai makanan khas Lombok, ayam taliwang menyimpan sejarah yang panjang. Masakan ini pertama kalinya di perkenalkan oleh juru masak Sultan Sumbawa yang di tempatkan di Lombok pada jaman Raja Karangasem. Masakan Ayam Taliwang memang bisa anda temui di sebagian kota besar di Indonesia, seperti halnya masakan Padang. Namuh tahukah anda bahwa untuk membuat ayam taliwang yang enak terdapat dari kelezatan bumbunya. Itu mengapa Ayam Taliwang  yang anda cicipi di Lombok selalu terasa lebih enak di bandingkan di daerah lain.

5. SATE REMBIGA


Sejarah Sate Rembiga ternyata sudah dimulai sejak jaman kerajaan. Adalah seorang keluarga Raja Pejanggik yang tinggal di Rembiga dan sangat ahli membuat sate. Secara turun temurun keahlian itu diajarkan ke generasi penerusnya hingga sekarang. Kini keahlian meracik Sate Rembiga tidak hanya masalah keahlian yang turun temurun namun sudah menjadi usaha yang mengangkat perekonomian warga Rembiga dan Mataram.

6. PLECING KANGKUNG

Masakan khas Lombok barat ini biasanya di sajikan dengan Ayam Taliwang. Kangkung yang digunakan untuk memasak Plecing ini juga sangat khas. Tidak seperti tanaman kangkung yang biasa tumbuh di Pulau Jawa, kangkung khas Lombok ini berupa kangkung air yang biasanya ditanam di sungai yang mengalir dengan metode tertentu sehingga menghasilkan kangkung dengan batang yang besar dan renyah. Kangkung di daerah ini memang sangat terkenal, teksturnya lembut sehingga tidak terasa alot walaupun kita makan hingga ke batangnya. Tak heran jika kangkung Lombok menjadi alternatif oleh-oleh khas Nusa Tenggara Barat.
1

1. JALANGKOTE

Di Makassar, jalangkote sering dihidangkan sebagai menu buka puasa. Jalangkote adalah sejenis penganan khas Sulawesi yang bentuknya mirip pastel. Perbedaannya, kulit jalangkote lebih tipis dan isi di bagian dalamnya biasanya diisi dengan potongan wortel dan kentang berbentuk dadu, tauge (kecambah), dan soun, yang ditumis bersama bawang putih, bawang merah, garam dan merica. Saus tomat biasanya akan disajikan bersama jalangkote agar rasanya semakin nikmat.

2. BURAS

Dilihat  sepintas,  buras atau burasa mirip seperti lemper, sejenis kue basah khas Jawa. Bedanya, lemper terbuat dari beras ketan, sedangkan buras menggunakan beras sebagai bahan dasarnya. Baik buras atau lemper, keduanya sama - sama dibungkus dengan daun pisang. Cara memakannya adalah dengan mencocolkan buras ke bumbu kelapa kering yang sudah dicampur dengan gula, garam dan cabai. Buras cocok disantap di sore hari sebagai teman ngopi atau minum teh.

3. MIE TITI

Mie Titi mulai populer di Sulawesi Selatan sejak tahun 70 - an dengan ciri khas pada penggunaan mie kering yang lebih tipis daripada mie biasa. Mie Titi pertama kali dibuat oleh Ang Kho Tjau, seorang pemilik kedai keturunan Tionghoa, yang kemudian menurunkan keahlian membuat mie tipis kepada anak - anaknya. Mie Titi terus mengalami evolusi dalam hal rasa dan cara penyajiannya. Biasanya mie Titi disajikan bersama kuah kental ditambah irisan daging ayam, jamur, hati, cumi dan udang, serta taburan bawang goreng. Mie Titi enak disantap di malam hari atau sesudah turun.

4. PISANG EPE

Pisang Epe terbuat dari pisang yang belum terlalu matang, dipipihkan lalu dibakar sampai sedikit gosong. Cara menikmatinya adalah dengan mencelupkan pisang bakar tadi ke saus gula merah. Saat paling tepat menikmati pisang epe adalah ketika kamu sedang berkunjung ke Pantai Losari, Makassar.

5. COTO MAKASAR

Coto Makassar lebih lezat disantap saat masih hangat bersama ketupat atau buras. Coto Makassar berbahan dasarnya jeroan dan daging sapi yang telah direbus cukup lama dalam air yang habis dipakai untuk mencuci beras atau kacang tanah yang sudah dihaluskan. Sedangkan bumbunya adalah bawang putih, bawang merah, garam, ketumbar dan jintan sangria, kemiri serta merica.

6. SOP KONRO

Sup Konro adalah masakan sup iga sapi khas Indonesia yang berasal dari tradisi Bugis dan Makassar. Sup ini biasanya dibuat dengan bahan iga sapi atau daging sapi. Konro aslinya dimasak berkuah dalam bentuk sup yang kaya rempah. Masakan berkuah warna coklat kehitaman ini biasa dimakan dengan ketupat kecil yang dipotong-potong terlebih dahulu. Warna gelap ini berasal dari buah kluwek yang memang berwarna hitam. Selain keluwak, sop konro ini dimasak dengan berbagai rempah lain seperti jahe, lengkuas, kayu manis, kapulaga, asam jawa, kunyit, kemiri, ketumbar, dan jinten. Penggunaan rempah-rempah ini menciptakan citarasa yang kuat pada kuah sop konro.
0

1. PAPEDA

Papeda Makanan Khas Papua, Papua Barat dan Maluku
Papeda Yang Sudah Dicampur Dengan Kuah dan Ikan
Papeda adalah makanan khas wilayah timur, termasuk Papua Barat. Makanan ini terbuat bahan dasar berupa sagu. Papeda diolah sehingga menyerupai bubur, berwarna putih dan bertekstur lengkat hingga menyerupai lem. Rasa asli dari papeda adalah hambar. Papua bianya dimakan dengan ikan seperti tongkol atau mubara yang dimasak dengan kunyit sehingga kadang kuahnya berwarna kuning. Cara makan papeda sama seperi makan nasi dan lauk-pauk pada umumnya.

2. MARTABAK SAGU

Martabak Sagu
Martabak ini  terbuat dari sagu yang dihaluskan kemudian digoreng dan diberi gula merah. Martabak yang berasa dari Kabupaten Fakfak ini berbeda dengan martabak yang biasa kita temui di daerah lain seperti martabak manis atau martabak telor. Hal yang paling membedakan adalah bahan pokoknya, yaitu sagu. Rasa makanan khas ini cukup enak dan manis, tidak kalah dengan jenis martabak yang sudah umum kita makan. Tertarik untuk mencoba?
Siapkan budget dan langsung cabut ke Fakfak. Sepertinya martabak sagu akan membuat ketagihan dengan di temani segelas teh manis hangat.

3. SATE ULAT SAGU

Sate Ulat Sagu
Salah satu makanan yang khas dari Papua Barat lainnya adalah Sate Ulat Sagu. Jenis makanan ini bagi kita mungkin akan membuat mual bahkan muntah. Ulat Sagu ini didapatkan dari batang pohon sagu yang sudah tua. Masyrakat asli papua yang telah terbiasa hidup di alam jadi seringkali mengkonsumsi ulat sagu yang diolah terlebih dahulu. Namun sekarang ulat sagu ini sudah isa diolah dengan cara dibakar dan hampir mirip dengan sate. Lebih tepatnya sate ulat sagu ini adalah makanan khas Raja Ampat.

4. UDANG SELINGKUH

Makanan Khas Wilayah Baliem, Wamena, Papua Barat ini memang unik, udang selingkuh. Udang ini disebut udang selingkuh karena udang ini berbentuk udang namun memiliki tangan atau  capit seperti kepiting. Iya, udangnya dianggap berselingkuh dengan kepiting. Udang ini sangat populer di wilayah Wamena, Papua Barat. Penyajian udang ini bisa dengan digoreng, dibakar atau direbus. Jika suatu waktu melakukan traveling ke Papua Barat, sempatkan ke Wamena untuk “membantai” udang yang suka selingkuh ini, hehe.
Itulah tadi beberapa makanan khas Papua Barat. Bagaimana? Ada yang mau kamu cicipi?
0

Author